Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2016

Gadis di Ruang Tunggu

Teks Drama Jam setengah empat sore, lima pasien yang menunggu di ruang tunggu sebuah rumah sakit, kelimanya harus ekstra sabar karena dokter yang mereka datangi membutuhkan waktu cukup lama untuk menganalisis dan memberi obat kepada satu pasien. Di satu sisi, Hanah hanya bisa tersenyum dan menggeleng-gelengkan kepalanya. Tak lama kemudian Jaka datang dengan tergesa-gesa dan marah-marah kepada suster, karena ia telah mendaftar lewat telepon. Namun, antrian ternyata tidak berlaku untuk line telepon, jadi dengan terpaksa ia harus menunggu empat pasien terlebih dahulu. Pemuda : (batuk-batuk, kaki kanan di tumpukan pada kaki sebelah kiri, tangannya memainkan kartu tunggu). Oma : “ Berapa lama lagi ? Lama-lama bukan perut oma aja yang sakit tapi semua badan oma ikut sakit”. Hanah : “ Kamu sakit apa ?” Jaka : “Sakit kepala.” (jawabnya dengan ketus). Hanah : “Sakit kepala Kenapa ?” Jaka : “ Mana saya tau, kalau saya tau, ngapain saya kesini.”(jawabnya ketus kembali) Pemuda